Merinding! Cerita Aldo Ketika Menemukan Korban Tenggelam di Dasar Laut

- 18 April 2021, 18:41 WIB
Mayat Burhan kepala dusun Tewo saat dievakuasi menggunakan kapal nelayan
Mayat Burhan kepala dusun Tewo saat dievakuasi menggunakan kapal nelayan /Seputarbima/Furkan Sadam

Mendengar kabar Burhan belum ditemukan, ditengah suasana yang begitu mencekam, Khan mengajak Pace dan Rifi untuk mencari perahu yang memiliki mesin Kompresor yang ada di Sungai Bronjong. Mereka merasa tidak bisa tinggal diam menunggu kabar, mereka merasa terpanggil untuk ikut menyelam melakukan pencarian. Hingga akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk mencari perahu yang masih tersisa di Sungai Bronjong, jaraknya sekitar 1 Mil dari titik lokasi pencarian.

Halangan dan Rintangan Dalam Proses Pencarian

Sesampainya di Sungai Bronjong, mereka melihat Rikon pemilik perahu yang akan mereka gunakan untuk menyelam. Tanpa basa basi Rikon pun memberikan perahunya. Namun, diantara mereka bertiga, hanya Khan yang bisa menyelam, sementara Rifi dan Pace tidak bisa menyelam, mereka hanya bisa membantu berjaga-jaga diatas perahu.

Mereka bertiga sempat bingung, selain hanya satu orang yang bisa menyelam, mereka bertiga juga tidak tahu cara menghidupkan mesin kompresor, selain itu mereka juga tidak punya perlengkapan untuk menyelam seperti kacamata selam, sepatu dan baju menyelam. Mereka bingung harus bagaimana, perahunya ada, mesin kompresor ada, tapi tidak punya perlengkapan menyelam bahkan tidak tahu cara menghidupkan mesin kompresor.

"Kami sempat bingung, dan berfikir untuk tidak berangkat. Karena tidak ada perlengkapan untuk menyelam," kata Pace kepada media ini.

Di tengah kebingungan yang hampir mengarah kepada keputus-asa'an itu. Tiba-tiba saja, Boy, Aldo Sandi dan Aldo Seha datang menghampiri. Kebetulan, Aldo Sandi dan Aldo Seha ini sudah terbiasa penyelaman menggunakan mesin kompresor karena salah satu pekerjaan mereka adalah panah ikan.

"Waktu itu saya tidak diajak, tapi hati saya terpanggil untuk ikut mencari, kebetulan Khan dan kawan-kawan sedang akan mau berangkat ke lokasi," ucap Aldo Sandi kepada media ini.

Kedatangan Boy, Aldo Sandi dan Aldo Seha rupanya membawa semangat, harapan dan tekad yang kuat untuk mencari korban.

"Beruntung ada mereka bertiga," kata Khan.

Mereka, Kha, Pace, Rifi, Boy, Aldo Seha dan Aldo Sandi pun berangkat, dengan perlengkapan yang tidak memadai, persiapan yang tidak matang, keyakinan bahwa mereka akan menemukan dan membawa pulang mayat korban serta dibantu oleh doa keluarga dan seluruh masyarakat Desa Sangiang lah modal mereka dalam melakukan pencarian.

Halaman:

Editor: Furkan Sadam


Tags

Terkini

x