Simak Perbedaan B2B dan B2C yang Perlu Anda Ketahui

- 30 Desember 2022, 15:38 WIB
Keunggulan B2B di Marketplace Indonesia
Keunggulan B2B di Marketplace Indonesia /Unsplash/krakenimages


SEPUTAR BIMA
- Bentuk dan jenis bisnis di masa sekarang semakin beragam. Istilah B2B dan B2C termasuk di antaranya. B2B (Business to Business) adalah model bisnis di mana sebuah perusahaan atau unit bisnis menawarkan produk atau jasa pada unit bisnis lainnya. Contohnya adalah sebuah perusahaan bahan makanan yang menyuplai produknya kepada pabrik makanan instan. Sedangkan pada B2C (Business to Consumers), tujuan bisnis atau penjualan diarahkan langsung pada konsumen perorangan. Contohnya adalah penjual pakaian yang memasarkan produknya langsung kepada pembeli. 

Hal lain yang ikut membedakan B2B dengan B2C adalah sistem kerja dan cara pemasarannya. Pada B2C, metode pemasaran yang langsung dan bersifat personal mungkin akan lebih cepat menguntungkan penjualan barang atau jasa yang dimilikinya. Sedangkan pelaku usaha B2B biasanya membutuhkan pendekatan yang lebih formal ketika menawarkan produk pada perusahaan atau unit bisnis tujuannya. Di luar kedua hal ini, ternyata masih ada beberapa perbedaan B2B dan B2C lain yang dapat Anda bandingkan dengan jelas. Simak penjelasan lengkapnya di bawah.

Perbedaan Perusahaan B2B dan B2C

  1. Target Pasar

Target pasar adalah salah satu komponen yang jelas membedakan B2B dan B2C. Pada B2C, target pasar jelas ditujukan kepada end-customer atau pelanggan perorangan. Membuat cakupan pasar yang dimiliki oleh pemilik usaha B2C begitu luas. Sedangkan pada  B2B, perusahaan atau unit bisnis menargetkan perusahaan lain sebagai pelanggannya. Hal ini lalu membuat lingkup pasar B2B lebih terbatas atau tak sebesar B2C.

Baca Juga: Kalah 2-0 dari Persija, Pelatih Persib Yakin Kejar Ketertinggalan

  1. Jumlah, Volume, dan Nilai Transaksi

Perbedaan perusahaan B2B dan B2C berikutnya terletak pada jumlah, volume, serta nilai transaksi barang atau jasa yang diperjualbelikan. Pada B2C, umumnya pembeli hanya akan membeli barang atau jasa dalam nilai satuan atau beberapa unit. Sedangkan pada B2B, jumlah produk yang masuk dalam transaksi umumnya berjumlah jauh lebih besar. Hal ini tentu juga akan mempengaruhi harga atau nilai transaksi di dalamnya.

  1. Cara atau Strategi Pemasaran 

Karena tujuannya pasarnya adalah unit bisnis atau perusahaan lain, maka pelaku bisnis B2B dituntut untuk memperhatikan reputasi dan menampilkan portfolio perusahaan yang baik dan profesional. Pendekatan yang lebih formal kepada calon pembeli yang merupakan perusahaan atau unit bisnis tentu dibutuhkan di sini. Berbeda dengan B2C, yang lebih mudah mempengaruhi pembeli atau konsumen untuk membeli sesuatu melalui pendekatan emosional dan personal.

  1. Tingkat Persaingan yang Berbeda

Persaingan pada model B2C umumnya lebih tinggi secara kuantitas dibandingkan pada B2B. Bisnis yang mengarah langsung pada konsumen perorangan umumnya lebih mudah dijalankan.

Sedangkan pada B2B, karena target marketnya adalah perusahaan atau unit bisnis lain, maka jumlah persaingan pun tak sebanyak B2C. Pelaku bisnis B2B perlu membangun reputasi atau track record yang baik agar dapat terus bertahan di bidangnya.

  1. Hubungan Penjual dan Pembeli

Pada B2C, umumnya hubungan yang terjadi antara penjual dan pembeli relatif singkat. Dalam satu kali komunikasi, transaksi bisnis pun bisa berjalan dan selesai. Selain itu, pembeli atau konsumen pada B2C pun bisa dengan mudah berpindah-pindah dari satu penjual ke penjual lainnya.

Halaman:

Editor: Tim PRMN 06


Terkini

x