Meski Sudah Vaksinasi Masyarakat Masih Terpapar Covid-19? Begini Penjelasannya

- 19 April 2021, 08:13 WIB
Ilustrasi pandemi Covid 19.
Ilustrasi pandemi Covid 19. /Pixabay/Lothar

Seputarbima.com - Meski masyarakat sudah mengikuti program vaksinasi, namun masih banyak masyarakat yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan data yang dikutip Seputarbima.com dari Pikiran-Rakyat.com, jumlah kasus Covid-19 atau pasien positif corona per Minggu, 18 April 2021 tembus 1,6 juta kasus yakni 1.604.348 orang.

Mengenai hal ini, epitemolog mengatakan bahwa Vaksinasi bukan akhir dari perjalanan virus. Vaksinasi hanya melindungi tubuh dari efek virus yang lebih berbahaya. Itu sebabnya, kasus positif Covid-19 setelah mendapatkan vaksinasi masih bisa terjadi.

"Analoginya, vaksinasi itu seperti orang pakai seat belt di mobil. Penggunaannya tidak mencegah kecelakaan, tapi kalau pun kecelakaan efeknya tidak akan seberat ketika tidak mengenakan seat belt," jelas pakar epidemiologi klinis dari Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr Bony Wiem Lestari, dikutip dari pikiranrakyat.com, Minggu 18 April 2021 kemarin.

Menurutnya, seseorang harus tetap menerapkan perilaku 3M dan setiap protokol kesehatan, meski dirinya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 bahkan dua kali.

Apalagi, sistem kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia saat ini belum terbentuk. Saat ini, angka vaksinasi bahkan belum mencapai 10 persen. Padahal Untuk mendapatkan herd immunity, vaksinasi masyarakat harus sudah mencapai lebih dari 80 persen.

Lebih lanjut, Dr Bony Wiem Lestari menjelaskan bahwa, waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh seseorang untuk membangun antibodi di dalam tubuhnya adalah 21 hari setelah mendapatkan vaksin. Itu sebabnya, vaksin booster atau vaksin lanjutan baru diberikan dalam kurun waktu tersebut.

"Semua uji coba vaksin tujuannya dua, yakni untuk mengurangi angka kematian, dan untuk mengurangi angka hospitalisasi atau kasus Covid-19 yang berat. Dan, sampai saat ini juga belum ada penelitian kuat yang menyebutkan tentang berapa lama waktu proteksi vaksin Covid-19," tuturnya.

Menurut Bony untuk meminimalisir penyebaran new variant Covid-19, maka masyarakat harus ikut serta mengurangi pelanggaran protokol Covid-19 yang terjadi. Masyarakat diimbau harus lebih meningkatkan kehati-hatian. Karena pelaksanaan vaksinasi masih slow.


"Justru kita harus lebih hati-hati, karena kita tidak tahu seberapa banyak beban kita untuk new variant ini. Bisa jadi new variant ini sudah menyebar secara diam-diam, kita juga tidak tahu seberapa kuat penetrasinya, sedangkan vaksinasi kita masih slow. Tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan gelombang berikutnya," paparnya.

Bony meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang sembari menunggu proses vaksinasi berjalan maksimal.

"Yang pasti jangan sampai gegabah. Untuk vaksinasi lansia saja belum rampung seluruhnya, guru-guru juga belum semuanya selesai divaksin," tutupnya.***

Desclimer: Sebelumnya, artikel ini sebelumnya telah tayang di pikiran-Rakyat.com dengan judul "Kenapa Masih Terpapar Covid-19 Meski Sudah Vaksinasi? Pakar Unpad Punya Jawabannya"

Editor: Furkan Sadam

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

x